Otomotif

Dinanti Pelaku Industri Otomotif, Insentif Mobil Hybrid Masih akan Dikaji

Kertasleces.co.id – Menteri Koordinator Area Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku sudah ada terdapat pembicaraan antara pelaku lapangan usaha otomotif dengan pemerintah terkait permintaan insentif untuk mobil hybrid.

Dari laporan yang tersebut diterima, Airlangga mengawasi bahwa pemasaran mobil hybrid ketika ini tambahan tinggi dibandingkan mobil listrik.

“Pembicaraan antara sektor juga bapak presiden memohon ada insentif Hybrid. Kalau kita lihat memang benar jualan Hybrid sekarang lebih lanjut tinggi dari EV,” ujar Airlangga di tempat sela kunjungannya ke IIMS 2024, pada JIExpo Kemayoran, Kamis (15/2/2024).

Namun demikian, Menko Airlangga menyatakan insentif untuk mobil hybrid masih akan dikaji. “Nanti masih akan dikaji. Sehingga Hybrid jadi solusi menengah,” ungkapnya.

Mobil Hybrid Lebih Diminati

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, mobil hybrid masih menjadi pilihan yang digunakan relevan bagi warga pada Indonesia.

Hal ini menurutnya dapat terlihat dari hitungan jualan mobil hybrid sepanjang 2023.

Di mana jualan mobil hybrid pada 2022, tercatat belaka terjual sebanyak 10 ribu unit. Sedangkan tahun lalu mengalami lonjakan tajam hingga menembus bilangan 40 ribu unit periode Januari-November 2023.

“Pergeseran ICE ke EV akan berlangsung secara mulus selama 2024. Penjualan terbesar justru terjadi pada kendaraan hybrid. Kendala nilai akumulator yang mempunyai nilai masih mahal masih masih menjadi tantangannya,” ujar Yannes beberapa waktu lalu.

Sebagai perbandingan, pelanggan mobil listrik dari Januari hingga November 2023 semata-mata mencapai 14 ribu unit.

Kondisi ini, menurut Yannes, tidaklah sejalan dengan recana pemerintah yang mana menyokong kendaraan listrik berbasis elemen penyimpan daya alias battery electric vehicle. Dengan adanya insentif mobil hybrid diharapkan mampu semakin mendongkrak penjualan.

Related Articles

Back to top button