Olahraga

Thailand Waspadai Kekuatan Tim Thomas Indonesia di tempat Grup Neraka

Kertasleces.co.id – Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT), Khunying Patama Leeswadtrakul meminta-minta kelompok bulu tangkis Thailand mewaspadai kekuatan Indonesia di area Piala Thomas 2024. Khunying mengakui, kelompok bulu tangkis putra Thailand masih tertinggal terpencil dari kompetitornya.

Tim bulu tangkis putra Thailand akan tergabung pada Grup C Piala Thomas 2024. Tim Gajah Perang -julukan Thailand- akan berhadapan dengan Indonesia, Inggris, kemudian India pada kompetisi yang digunakan diselenggarakan di dalam Chengdu, China mulai Hari Sabtu (27/4/2024) mendatang itu.

Thailand yang bermodalkan segelintir pemain muda akan berhadapan dengan India yang mana merupakan juara bertahan, dan juga Indonesia yang digunakan merupakan runner up (Piala Thomas 2022). Saat ini, kelompok bulu tangkis putra Indonesia juga diisi banyak pemain kuat.

Sebut hanya Jonatan Christie lalu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang dimaksud baru sekadar berhasil menjuarai All England 2024. Khunying Patama pun mengakui kelompok bulu tangkis putra Thailand pada kondisi sulit.

“Sedangkan untuk kelompok putra, Piala Thomas dianggap sebagai kelompok yang digunakan terdiri dari hampir seluruh kelompok atlet yang sedang naik daun,” kata Khunying Patama dikutipkan dari Siam Sport, Awal Minggu (22/4/2024).

“Apalagi harus satu grup dengan India (mantan juara) kemudian regu kuat Indonesia, harus kita akui baik skill maupun pengalaman atlet Thailand kalah jarak jauh dibandingkan kompetitornya,” sambungnya.


Meski demikian, Khunying berharap pasukan bulu tangkis putra Thailand mampu memberikan perlawanan terbaik. Dia berharap, pengalaman di area beberapa pertandingan sebelumnya mampu meningkatkan kualitas Tim Gajah Perang.

“Namun saya yakin setiap orang akan menunjukkan keahliannya melawan pesaing untuk mendapatkan pengalaman pada pertandingan kompetisi dunia guna meningkatkan juga mengembangkan keterampilannya lebih tinggi lanjut,” imbuh Khunying.

Related Articles

Back to top button