Kesehatan

Apa itu Body Dysmorphic Disorder? Dialami Vidi Aldiano Selama Pengobatan Kanker

Kertasleces.co.id – Vidi Aldiano alami kondisi Body Dysmorphic Disorder sebagai efek samping dari penyembuhan tumor ganas ginjal yang digunakan masih ia jalani. Kondisi itu menghasilkan Vidi jadi terlihat lebih tinggi kurus.

Diketahui, suami Sheila Dara itu belum lama ini baru tiba pada Indonesia usai menjalani terapi Tanya Samui di tempat Thailand.

Perubahan tubuh jadi lebih lanjut kurus itu sebenarnya disadari sendiri oleh Vidi. Akan tetapi, ia jadi makin merasa terganggu dengan komentar-komentar warganet pada postingan media sosialnya.

Vidi bilang, ia sampai berupaya mengakumulasi kepercayaan dirinya tiap kali hendak mengunggah foto dirinya.

Dia sendiri sebenarnya masih berjuang untuk menghimpun energi demi mengatasi berat badannya normal kembali.

“Baca komen-komen atau DM gitu, gue paham sih kalian kemungkinan besar maksudnya baik, tapi ini jujur sekarang tiap gue ngepost foto yang tersebut ada guenya, gue harus mikir beberapa lama untuk ngumpulin PD (percaya diri) gue kembali,” tutur Vidi di unggahan Story Instagram-nya, Kamis (15/2/2024).

Musisi 33 tahun itu juga memverifikasi akan berjuang untuk mengundurkan diri dari dari kondisi mentalnya pada waktu ini. Vidi mengaku kalau dirinya memang benar sedang alami gangguan mental.

“Masih body dysmorphia, tapi gue berjuang untuk pergi dari dari mindset ini,” katanya.

Lantas apa itu sebenarnya Body Dysmorphic Disorder?

Body Dysmorphic Disorder atau BDD merupakan gangguan kebugaran mental ketika seseorang tidaklah dapat berhenti memikirkan kekurangan dari penampilannya. Meski sebenarnya kekurangan fisiknya itu nampak kecil atau tiada terlihat, bahkan bukan menjadi perhatian besar bagi orang lain, akan tetapi pengidap akan merasa sangat malu, gelisah, dan juga cemas sehingga menghindari banyak situasi sosial.

Dikutip dari Halodoc, disebutkan kalau seseorang akan sangat fokus pada penampilan dan juga citra tubuhnya sendiri ketika mengalami BDD. Mereka akan berulang kali mengamati bayangan pada cermin, berdandan, atau mengoreksi sesuatu. Terkadang, hal itu dapat terjadi selama selama berjam-jam setiap hari.

Kekurangan yang dimaksud mereka rasakan serta perilaku berulang menyebabkan pengidap mengalami kesulitan yang tersebut signifikan. Tak jarang, hal ini akan memengaruhi aktivitas sehari-hari pengidap. Selain itu, pengidap akan mencari berbagai prosedur kosmetik untuk coba “memperbaiki” kekurangan yang dia rasakan. Setelahnya, baru merek akan merasa puas walau sementara.

Related Articles

Back to top button