Jokowi Disebut Mulai Gelisah, JK Bongkar Tabiat Megawati Kalau Sudah Dikhianati
Kertasleces.co.id – Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut ingin kembali bertemu Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebab mulai gelisah dengan hasil manuvernya pada Pilpres 2024.
Menanggapi kabar tersebut, Wakil Presiden ke-10 kemudian 12 RI, Jusuf Kalla atau JK mengungkap tabiat dari sosok Megawati apabila sudah ada merasa dikhianati.
Baca Juga:
Asyik Makan dalam Pinggir Pantai, Gibran Rakabuming Kena Roasting: Anak Sekecil Itu Berkelahi dengan Mahfud
Bus Kampanye AMIN Mendadak Dibatalkan, Mardani Ali Sera: Massa Siap Longmarch ke JIS
Viral SBY Makan Mie Instan, Auranya Curi Perhatian: Ditinggal Ibu Ani, Seperti Tak Semangat
JK tak kesulitan untuk memberikan contoh nyata terkait sikap Megawati apabila telah merasa dikecewakan.
Ia mengumumkan kisah ‘perang dingin’ Megawati serta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Megawati disebut-sebut mendiamkan SBY selama bertahun-tahun akibat tidak ada izin pada waktu mencalonkan diri sebagai presiden di area Pilpres 2004.
Padahal sebelumnya, SBY sempat menjadi Menteri Koordinator bidang Politik lalu Keselamatan dalam Kabinet Gotong Royong yang tersebut dipimpin Megawati sejak 2001.
Suasana semakin dingin ketika Megawati dikalahkan SBY di dua kali pilpres.
Hal itu dibuktikan dengan absennya Megawati pada upacara kemerdekaan pada Istana sejak 2009 hingga 2014 atau selama SBY menjabat sebagai presiden.
“Ibu Mega itu lurus serta beliau itu sangat demokratis, tapi apabila ada orang yang dimaksud berbuat, mengkhianati dia, itu akan lama ia ingat, lalu konsisten,” kata JK ketika menjadi bintang tamu di acara podcast di tempat YouTube Abraham Samad SPEAK UP dikutipkan Hari Senin (29/1/2024).
Padahal menurut JK, SBY tidak ada melakukan kesalahan yang tersebut begitu fatal. Sebab menurutnya, SBY semata-mata tidaklah memohonkan izin untuk maju pada pilpres.
Meski dianggap JK tiada begitu fatal, yang dilaksanakan SBY itu menghasilkan Megawati jadi enggan berbicara.
JK mengatakan, Megawati tidak ada akan marah apabila ada etika sebelum orang yang disebutkan mengambil keputusan.
Ia memperlihatkan dengan dirinya sendiri yang dimaksud meminta-minta izin untuk Megawati untuk mendampingi SBY pada Pilpres 2004. Sebelum itu, JK juga menjadi bagian Kabinet Gotong Royong.
JK lantas mengungkap sikap dari sosok Megawati.
Menurutnya, Megawati akan mengingat perlakuan siapa pun pada seumur hidupnya.
“Kalau diperlakukan tapi tak baik, beliau akan ingat seumur hidup, bayangin. Tapi kalau anda perlakukan beliau dengan sopan, etika beliau akan ingat juga seumur hidup, sangat konsisten orangnya,” ungkapnya.
(Sumber: Suara.com)