Kesehatan

Perlukah Pasien DBD Lakukan Tranfusi Trombosit pada waktu Jumlahnya 30.000?

Kertasleces.co.id – JAKARTA – Demam berdarah dengue (DBD) salah satu penyakit yang dimaksud banyak menyerang publik Indonesia pada waktu ini. Penularan penyakit ini terjadi lewat gigitan virus dari nyamuk Aedes aegypti.

Salah satu komplikasi DBD yang dimaksud perlu diwaspadai adalah menurunnya jumlah total trombosit yang dimaksud dapat menyebabkan trombositopenia, yaitu kondisi ketika jumlah agregat keping darah (trombosit) rendah atau dalam bawah normal.

Trombosit adalah sel darah yang dimaksud terbentuk pada sumsum tulang yang mana berperan penting bagi tubuh, salah satunya menghentikan perdarahan. Normalnya, bilangan trombosit pada orang dewasa berkisar antara 150.000–450.000 sel per mikroliter darah. Namun, jumlah agregat trombosit sanggup turun, khususnya ketika terkena demam berdarah.


Ada tindakan hukum pasien DBD miliki total trombosit 30.000, perlukah dijalankan tranfusi trombosit?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Spesialis Hematologi-Onkologi Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD menjelaskan, sebagian besar tiada perlu. Namun ada kondisi tertentu yang tersebut memerlukannya.

“Kondisi seperti apa? Pertama, kalau terjadi perdarahan. Pada DBD, kadang-kadang trombosit berjumlah 10.000 pun tidak ada terjadi perdarahan,” ujarnya, disitir dari akun X @profesorzubairi, Hari Senin (15/4/2024).

Prof. Zubairi menambahkan, pada trombosit kurang dari 5.000 memang sebenarnya banyak kali terjadi perdarahan. Jadi, pertama adalah ketika trombosit kurang dari 5.000. Kedua, ada bintik-bintik di area kaki kemudian tangan kendati trombosit kurang dari 30.000.

“Kemudian periksa juga fungsi dari trombosit, yaitu bleeding time. Kalau masa perdarahannya memanjang, katakanlah 7-10 menit maka perlu banget dipertimbangkan untuk transfusi trombosit. Jadi prinsipnya sebagian besar pasien DBD tak memerlukan transfusi trombosit,” tutupnya.

Related Articles

Back to top button