Kesehatan

Waspada Polio Tak Bergejala Pada Anak, Simptom Bisa Muncul Setelah 40 Tahun

Kertasleces.co.id – Dokter Spesialis Anak di area Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta, dr. Braghmandita Widya Indraswari, mengingatkan rakyat untuk tambahan berhati-hati terhadap infeksi Polio yang mana tiada menunjukkan gejala, yang tersebut dikenal sebagai Post Polio Syndrome.

“Pada anak ada yang digunakan namanya Post Polio Syndrome. Infeksinya baru terasa 15-40 tahun yang digunakan akan datang, padahal infeksinya sudah ada terjadi,” kata beliau di diskusi tentang Polio yang digunakan dihadiri oleh secara daring.

Widya mengungkapkan bahwa dua hingga 10 persen dari anak-anak yang dimaksud terinfeksi Polio dapat mengalami kelumpuhan yang tersebut berakibat pada cacat seumur hidup atau bahkan kematian.

Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa virus Polio miliki kemampuan untuk menginfeksi siapa saja, bukanlah hanya saja anak-anak. Penekanan khusus pada anak-anak disampaikan dengan harapan agar merek tidaklah menjadi pembawa atau penyebar virus pemicu kelumpuhan yang dimaksud tanpa disadari, mengingat virus ini termasuk jenis yang mudah lalu cepat menular.

“Kalau infeksi tetapi tak sakit kan tak terasa. Meski demikian, yang dimaksud tidaklah merasa sakit ini tetap saja mampu menularkan, kan ini yang mana bahaya,” kata dia, dikutipkan dari Antara pada Hari Senin (15/1/2024).

Ia menjelaskan, virus Polio pada tubuh manusia menyerang dan juga tinggal di area di saluran pencernaan. Pasien yang mana terinfeksi virus Polio dapat menularkan virus selama 7-10 hari sebelum timbulnya gejala penyakit. Selain itu, virus di area tinja dapat bertahan selama 3-6 minggu.

Virus Polio mudah menyebar dalam lingkungan yang digunakan tiada bersih, dan juga dapat menular melalui mulut. Untuk itu, ia mengimbau rakyat untuk menjaga kebersihan lingkungannya, juga bagi para orang tua untuk melengkapi dosis imunisasi Polio pada anak.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pencegahan Penyakit (P2P) Kementerian Bidang Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu menyatakan perkara polio dapat dicegah dengan melaksanakan imunisasi Polio lengkap.

Menurutnya, imunisasi Polio lengkap meliputi vaksin polio tetes (OPV) pertama pada usia 1 bulan, vaksin OPV kedua di area usia 2 bulan, vaksin OPV ketiga pada usia 3 bulan, vaksin OPV keempat kemudian Polio suntik (IPV) dalam usia 4 bulan, juga vaksin IPV kedua di tempat usia 9 bulan.

“Kombinasi imunisasi polio tetes kemudian suntik diberikan untuk mengoptimalkan pembentukan kekebalan terhadap semua virus polio,” ucap Maxi Rein Rondonuwu.

(Sumber: Suara.com)

Related Articles

Back to top button