Kesehatan

Karies Gigi Sering Dijumpai Pada Anak Berkebutuhan Khusus, Ternyata Ini adalah Sebab serta Cara Mengatasinya

Kertasleces.co.id – Gigi berlubang atau karies merupakan penyakit yang digunakan paling kerap terjadi pada masa pertumbuhan anak. Hal ini disebabkan oleh interaksi bakteri dengan makanan manis yang digunakan meningkatkan keasaman pada rongga mulut.

Bakteri faktor gigi berlubang, dijelaskan Ketua IDGAI Jakarta, Dr. drg. Eva Fauziah, Sp.KGA, K-PKOA dapat berkembang lebih banyak baik pada lingkungan rongga mulut yang asam, sehingga mengakibatkan demineralisasi enamel gigi dan juga karies gigi. 

“Proses gigi berlubang diawali dengan terkikisnya lapisan luar gigi yang mana disebut enamel, lalu dapat terus berlanjut ke lapisan gigi lebih banyak di dimana terdapat saraf serta pembuluh darah,” jelas beliau di siaran pers yang tersebut Suara.com terima belum lama ini.

Hasil Investigasi Kesejahteraan Dasar (Riskesdas) pada 2018 memaparkan bahwa 93% anak usia 5-6 tahun mengalami gigi berlubang. Sama mirisnya, pada penelitian dalam Sulawesi Selatan, 91.2% dari anak ditemukan bukan melakukan praktek menyikat gigi yang tersebut benar, yaitu setidaknya dua kali sehari. 

Kesehatan rongga mulut, kata ia sebenarnya merupakan aspek yang mana sangat penting untuk kemampuan fisik secara umum, teristimewa bagi kelompok rentan seperti anak-anak lalu anak berkebutuhan khusus. 

“Rongga mulut adalah salah satu barrier pertahanan pertama organ tubuh kita terhadap paparan bakteri ataupun virus yang mana infeksius. Apalagi pada anak-anak berkebutuhan khusus, dimana praktik kemampuan fisik rongga mulut ternyata tambahan parah, sehingga lebih besar banyak lagi dijumpai karies gigi yang dimaksud mirip sekali tiada terawat,” tambahnya

Menurut Jurnal Aspek Kesehatan Gigi tahun 2022, anak berkebutuhan khusus mempunyai keterbatasan kecerdasan kemudian motorik yang mana menyebabkan kurangnya pemeliharaan kondisi tubuh gigi. 

Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan merekan di mengurus dirinya sendiri secara independen, sehingga anak berkebutuhan khusus memerlukan intervensi dini terdiri dari bantuan dari orangtua kemudian dokter gigi untuk menjaga dari terjadinya karies gigi.

Kebersihan rongga mulut yang digunakan baik dapat mengurangi gigi berlubang pada anak. Orangtua dapat membantu anak memulai pembangunan kebiasaan menjaga kebersihan gigi yang digunakan sehat, dimulai dari praktek menyikat gigi yang mana rutin. 

Ketua IDGAI Indonesia , Iwan Ahmad Musnamirwan, drg., Sp.KGA.SUBSP.KKA(K) menambahkan, mulut kita adalah rumah bagi 700 spesies mikroba yang terdiri dari bakteri baik serta bakteri jahat. Hampir semua hambatan gigi juga mulut dapat ditelusuri, penyebabnya adalah bakteri patogen dalam rongga mulut. 

Namun, ternyata sikat gigi belaka sanggup membersihkan 25% dari keseluruhan rongga mulut dan juga tidak ada cukup menjadi cara satu-satunya untuk merawat kebugaran gigi.

Untuk menjawab permintaan ini, Interbat memiliki solusi inovatif yaitu Interlac Pro-D kemudian Nt Clear Varnish. Interlac Pro-D adalah tablet hisap dengan komposisi bakteri baik dari strain Lactobacillus reuteri yang dimaksud sudah pernah dipatenkan serta teruji klinis pada pasien di tempat Indonesia dan juga mancanegara.

Hasilnya efektif untuk memelihara kemampuan fisik rongga mulut dan juga menghambat peningkatan lalu perkembangan bakteri jahat di tempat pada mulut, termasuk bakteri faktor karies pada enamel gigi.

Menurut drg. Eva Fauziah, mengonsumi tablet hisap bakteri baik secara rutin mampu membantu menghindari terbentuknya karies pada gigi, teristimewa pada anak berkebutuhan khusus yang dimaksud sangat minim mendapatkan perawatan kemampuan fisik gigi serta mulut. 

“Tablet hisap ini bakteri baik spesifik yaitu strain Lactobacillus reuteri yang mana teruji klinis efektif pada pasien Indonesia memelihara kebugaran rongga mulut,” kata dia.

Sedangkan Nt Clear Varnish merupakan barang yang digunakan mampu diaplikasikan ke gigi pasien oleh dokter gigi dalam tempak praktek. Salah satu efektivitas yang digunakan dihasilkan oleh Nt Clear Varnish adalah melegakan fluoride secara berangsur sejak pertama dioleskan pada gigi. 

Pelepasan fluoride secara berangsur bermanfaat untuk melindungi enamel gigi lalu menghindari karies gigi. Efek pelepasan fluoride dari varnish ini dapat membantu menghambat peningkatan bakteri faktor karies, sehingga direkomendasikan untuk anak-anak yang mana masih pada tahap perkembangan gigi lalu pada pasien dengan risiko karies tinggi.

“Salah satu fungsi fluoride adalah melindungi enamel gigi dari serangan asam yang mana berasal dari makanan yang digunakan difermentasi oleh bakteri. Artinya fluoride varnish berperan pada menghindari gigi berlubang (karies)”, tutup drg. Iwan.

Related Articles

Back to top button