Kesehatan

Takut Kena Stigma, Dokter Sebut Remaja Masih Suka Cari Info Aspek Kesehatan Mental di dalam Ponsel Dibandingkan Konsultasi

Kertasleces.co.id – Tantangan kebugaran mental pada waktu ini menjadi salah satu hal yang kerap menjadi perbincangan khususnya bagi remaja. Pasalnya, hambatan kondisi tubuh mental ini akan berpengaruh pada kemampuan fisik fisik. 

Terlebih lagi dengan banyaknya perkara hambatan kebugaran mental, juga tingkat bunuh diri pada kalangan remaja. Hal ini menghasilkan isu kemampuan fisik mental menjadi hal yang mana patut diperhatikan.

Namun, tiada bisa saja dipungkiri beberapa remaja masih belum menerima jikalau alami permasalahan pada kondisi tubuh mentalnya. Hal ini sebab stereotip yang digunakan ada di tempat warga menciptakan remaja takut untuk menghadapi kondisi yang dimaksud dialaminya.

Vice Director Medical Services Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Dody Alamsyah Siregar, MPH. (Suara.com/Fajar Ramadhan)
Vice Director Medical Services Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Dody Alamsyah Siregar, MPH. (Suara.com/Fajar Ramadhan)

Vice Director Medical Services Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Dody Alamsyah Siregar, MPH mengatakan, kesulitan mental ini masih dianggap sebagai kondisi gangguan jiwa dengan pandangan buruk. Pada akhirnya, para remaja justru memilih untuk mencari solusi melalui ponsel dibandingkan  konsultasi ke psikiater maupun psikologi.

“Kesehatan mental ini dianggap sesuatu yang digunakan buruk, permasalahan kejiwaan sehingga malu untuk konsultasi. Akhir remaja-remaja, paling bukanya di area HP kemudian mencari di dalam sana dibandingkan konsultasi,” jelas dr. Doddy pada konferensi pers IHC RS Pusat Pertamina 2024 ‘Lintas Generasi Hingga Kini’, Rabu (10/1/2024).

Melihat remaja yang tersebut malu sehingga memutuskan mencari informasi melalui ponsel itu, penting adanya edukasi yang dimaksud diadakan melalui ponsel. Selain itu, hal ini juga bisa jadi dilaksanakan dengan telemedis yang dimaksud memfokuskan para pasien konsultasi melalui ponsel tanpa harus ke rumah sakit.

Hal ini juga dilaksanakan RSPP yang mana membuka layanan konsultasi melalui daring juga adanya edukasi di dalam media sosial. Di sisi lain, pihaknya juga meskipun sebuah rumah sakit juga membuka layanan konsultasi untuk kesulitan kondisi tubuh mental. Hal ini diadakan untuk membantu masyarakat, terkhusus generasi muda untuk hadapi persoalan kesulitan kemampuan fisik mental.

Bukan cuma berfokus pada kemampuan fisik mental, pihaknya juga bekerja serupa dengan Mayo Clinic Care Network (MCCN) dan juga menyediakan berbagai permasalahan kondisi kondisi tubuh lainnya dalam antaranya:

  • MCU one stop service;
  • Klinik Vaksin tersertifikasi ICV (International Certificate Vaccination);
  • Poliklinik Eksekutif termasuk poli gigi eksekutif;
  • Beauty and Wellness Center (meliputi Estetika Center yang tersebut akan ditangani oleh dokter spesialis epidermis juga bedah plastic yang mana dipadukan dengan cutting-edge technology. Dan layanan wellness yaitu inisiatif kemampuan fisik dan juga penurunan berat badan dimana akan ada kolaborasi antara dokter spesialis gizi, akupuntur kemudian hipnoterapi.;
  • Mental health Clinic, kolaborasi dokter kondisi tubuh jiwa dengan psikolog;
  • Home care yang ketika ini banyak dikenal oleh banyak masyarakat, teristimewa pada ketika pandemic covid-19. Layanan home care kami banyak dari kalangan menteri, pejabat, menteri sampai dengan rakyat umum.;
  • Burn Unit (Luka Bakar);
  • On Progress Infertilitas Klinik kemudian memori klinik.             

(Sumber: Suara.com)

Related Articles

Back to top button