Bisnis

Tom Lembong Hingga Gibran Ribut persoalan LFP, Menteri Bahlil: Bahan Bakunya Kita Tidak Punya

Kertasleces.co.id – Lithium Ferro Phosphate (LFP) menjadi barang panas setelahnya debat Cawapres minggu kemarin. Bahkan, unsur baku pengganti nikel pada akumulator kendaraan listrik ini menyebabkan adu argumen antara Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dengan Co Captain Timnas AMIN Thomas Lembong atau Tom Lembong.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengambil bagian berkomentar dengan perihal LFP ini. Dia membantah, nikel bukan lagi dikejar penanam modal untuk menjadi unsur baku penyimpan daya kendaraan listrik.

“Ini (LFP) sumber masalahnya, sumber polemik. Saya ingin katakan tidaklah benar kalau ada mantan pejabat atau pemikir sektor ekonomi atuau siapa pun yang mengungkapkan bahwa nikel nggak lagi menajdi material yang digunakan dikejar-kejar oleh pemodal untuk menyebabkan akumulator mobil,” ucapannya pada konferensi pers di dalam kantor BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Baca Juga: Eks Mendag Muhammad Lutfi Ungkap Fakta Tersembuyi Soal LFP

Menurut dia, semua pihak tidak ada perlu berlarut untuk mempermasalahkan mengenai LFP. Karena, Indonesia bukan mempunyai unsur baku LFP untuk sel kendaraan listrik.

“Ingat LFP itu komponen bakunya phospat kita tidaklah ada. Di negara kita ltihium pun kita tidaklah punya,” ucap dia.

Mantan Ketua Umum Hipmi menegaskan, seharusnya semua pihak pada saat ini fokus pada pembembangan sumber daya alam yang mana ada saja, seperti nikel. Apalagi, Bahlil bilang, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di area Indonesia.

“Yang ada di dalam kita itu mangan coal serta nikel. Sekarang kita ingin fokus mengembangkan SDA kita atau memperkenalkan ke negara lain atau ada apa ini,” kata dia.

“Jangan sampai ada antek asing di dalam bangsa ini ada antek antek asing merusak tantanan pada mempengaruhi kebijakan publik,” pungkas Bahlil.

(Sumber: Suara.com)

Related Articles

Back to top button