Nasional

Sejumlah Trik Polri Urai Kemacetan Arus Mudik kemudian Balik Lebaran 2024

Kertasleces.co.id – JAKARTA – Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso mengungkapkan, terjadi peningkatan kendaraan yang dimaksud melebihi kapasitas jalan ketika arus mudik dan juga balik Lebaran 2024.

Untuk itu, kata Raden Slamet, pihaknya menyiapkan beberapa jumlah langkah antisipasi guna mengurai kemacetan, sehingga bukan terjadi penumpukan kendaraan.

“Untuk strategi kita, strategi kepolisian pada hal ini, tadi pertama kita menggunakan surat langkah sama-sama (SKB) dahulu. SKB pembatasan kendaraan sumbu tiga ke berhadapan dengan untuk beroperasi,” kata Raden Slamet Santoso di dialog umum bertema ‘Operasi Ketupat juga Strategi eksekutif Hadapi Mudik Lebaran 2024’ pada kawasan Kemang, DKI Jakarta Selatan, Selasa (2/4/2024).

Raden Slamet mengatakan, pembatasan itu mulai diberlakukan pada 5 hingga 16 April 2024. Namun, ada kendaraan yang digunakan dikecualikan, yakni kendaraan pengangkut sembako.

“Sehingga itu dapat mengempiskan perlambatan juga besar kendaraan yang dimaksud melintas, baik itu di area jalan tol maupun di tempat jalan arteri. Karena SKB ini berlaku terhadap dua ruas jalan, baik itu jalan tol maupun jalan arteri,” ucapnya.

Selain pembatasan kendaraan, Raden Slamet menjelaskan, pihaknya juga memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) seperti contra flow, baik itu contra flow satu lajur, yakni penambahan lajur dari arah barat ke timur di area jalan tol Jakarta-Cikampek.

“Itu penambahan satu lajur, mampu nanti tambah dua lajur,” ujar Slamet.

Selanjutnya, apabila kapasitas jalan telah penuh atau Volume, Cpacity, and Ratio (VCR) tidaklah memungkinkan, maka Polri akan menerapkan skema one way, mulai KM 66 sampai Tol Kalikangkung.

“Itu kita one way ke arah timur pada pada waktu arus mudik. Demikian juga sebaliknya pada pada waktu arus balik, itu akan kita one way dari arah timur ke barat, itu sudah ada kita hitung VCR dari masing-masing kondisi jalan yang digunakan ada,” katanya.

Related Articles

Back to top button