Nasional

BRIN: Kemunculan Selat Muria Perlu Proses Geologi dengan Waktu Puluhan Juta Tahun

Kertasleces.co.id – JAKARTA – Peneliti Ahli Utama Pusat Studi Kebencanaan Geologi Badan Investigasi kemudian Inovasi Nasional (BRIN) , Ir Eko Soebowo menegaskan bahwa kemunculan Selat Muria yang tersebut telah terjadi hilang sekira 300 tahun itu memerlukan proses geologi dengan waktu puluhan jt tahun. Ia pun membantah bahwa kejadian banjir di tempat Daerah Demak, Jawa Tengah memicu kemunculan kembali Selat Muria tidaklah mungkin.

Hal itu disampaikan di acara Industri Media Lounge Discussion (Melodi) bertajuk ‘Fenomena Selat Muria, Mungkinkah Muncul Kembali?’ di tempat Dunia Pers Lounge Gedung BJ Habibie BRIN, Thamrin, Ibukota Indonesia Pusat, Kamis (28/3/2024) sore.

“Muncul Selat Muria lagi? Itu proses secara geologi sangat lama, memerlukan waktu jutaan tahun. Kalau hanya saja sebentar, nggak mungkin saja lah terjadi dikarenakan perlu proses geologi yang digunakan memakan waktu puluhan jt tahun,” ujar Eko.

Eko menilai kejadian banjir Demak dipicu curah hujan ekstrem. Selain itu, dirinya mengawasi pemerintah tempat setempat tiada aware atau peduli dengan lingkungannya.

“Kenapa banjir? Banjir terjadi dari hujan ekstrem harusnya pemerintah dapat menanggulangi bendungannya dengan baik, beberapa jumlah proses pendangkalan dapat diselesaikan Insya Allah tak banjir. Karena saya mengamati pemerintah di area wilayah tiada aware terhadap lingkungannya, saya kira bisa saja dibuatkan penanganan atau mitigasinya,” paparnya.

Lebih lanjut, Eko mengungkap bahwa di tempat Demak terjadi penurunan muka tanah yang dipicu endapan serta pengambilan air tanah secara berlebih. Ia memohonkan agar pemerintah tempat menghasilkan regulasi yang digunakan ketat sebagai upaya mitigasi.

“Di Demak sendiri faktanya penurunan tadi yang dimaksud diisi endapan serta pengambilan air tanah cukup banyak. Salah satu upaya agar penurunan tanah berkurang pemerintah perlu menyebabkan regulasi,” tegasnya.

Related Articles

Back to top button